Hal-hal yang Harus Dihindari Saat Membeli Asuransi Jiwa

24 Oktober 2019

Apakah mungkin seorang kepala keluarga dapat memperoleh asuransi jiwa murah dari perusahaan asuransi kredibel? Jawabannya tentu saja bisa. Ada beberapa perusahaan asuransi yang menawarkan asuransi jiwa dengan premi terjangkau. Sehingga, bukanlah hal yang tidak tidak mungkin bagi Anda untuk memperoleh asuransi jiwa yang murah.

Hindari Kesalahan Membeli Asuransi Jiwa

Hal yang Harus Dihindari Saat Membeli Asuransi Jiwa

Hal yang Harus Dihindari Saat Membeli Asuransi Jiwa

Meskipun Anda dapat membeli asuransi jiwa terjangkau dari perusahaan yang terpercaya, bukan berarti Anda harus tergesa-gesa membelinya. Banyak calon nasabah yang sering melakukan kesalahan saat membeli asuransi jiwa karena terburu-buru. Berikut ini beberapa kesalahan yang umum terjadi.

1. Hanya terfokus pada premi, bukan uang pertanggungan

Banyak calon nasabah yang hanya fokus pada besarnya premi asuransi jiwa ketika akan membeli asuransi jenis ini. Mereka terpaku pada premi terjangkau karena dengan premi tersebut, pengeluaran mereka tidak berubah banyak.

Padahal, Anda sebaiknya juga memerhatikan uang pertanggungan. Nilai uang pertanggungan tersebut haruslah cukup untuk menghidupi anak terkecil sampai ia bisa mandiri jika suatu hari nanti Anda tidak dapat memberi nafkah kepada keluarga.

Jangan tergiur dengan premi murah namun nilai uang pertanggungannya kecil. Contohnya, usia muda membeli premi seharga 200 ribu rupiah dengan nilai uang pertanggungannya hanya 300 juta. Dengan jumlah tersebut, maka Anda dan keluarga hanya dapat hidup selama 30 bulan jika pengeluaran per bulannya 10 juta. Untuk mendapatkan proteksi maksimal dalam jangka panjang, Anda sebaiknya memiliki asuransi jiwa dengan nilai pertanggungan 1 miliar rupiah.

2. Salah menentukan tertanggung

Tertanggung adalah pihak yang menjadi sumber penghasilan utama. Beberapa orang menjadi pihak tertanggung hanya karena ia adalah kepala keluarga. Akan tetapi, jika gaji suami lebih kecil dari pada gaji istri yang lebih stabil pendapatannya, maka sebaiknya pilihlah yang lebih stabil dalam penghasilan rumah tangga sebagai pihak tertanggung.

3. Membeli rider yang tidak dimengerti

Beberapa nasabah tertarik untuk membeli rider (asuransi tambahan) karena namanya yang menarik perhatian meski mereka tidak memahami maksudnya. Rider penyakit kritis misalnya, nasabah biasanya berpikir bahwa pihak asuransi akan memberi klaim saat anda sakit parah.

Namun, perusahaan asuransi biasanya tidak langsung mencairkan klaim saat Anda didiagnosa dengan penyakit tersebut. Ada kemungkinan dalam ketentuannya bahwa mereka baru membayar klaim ketika mengidap penyakit parah pada stadium akhir.

Dengan menghindari kesalahan tersebut, Anda akan bisa memperoleh perlindungan maksimal dari asuransi jiwa. Agar lebih terjamin, Anda sebaiknya membeli asuransi ini dari Generali.

Bagikan MUHRID di Facebook Bagikan MUHRID di Google+